Mencintai karena Allah, Benarkah?
Tak bosan-bosanya saya membahas tema
cinta. Selain banyak pelakunya tentu banyak juga korbanya karena
ketidakpahamanya. Baiklah pasti teman-teman sering mendengar kalimat aku
mencintaimu karena ALLAH. Betul? Benarkah kita mencintai karena Allah? Mari
kita bahas sebenarnya apakah kita benar-benar mencintai karena Allah?
Jangan-jangan kita berkata mencintai karena Allah tetapi sebenarnya tidak.
Seperti yang dilakukan oleh Delisa kecil dalam Novel Hafalan Shalat Delisa yang
mengatakan kepada uminya, “Umi, Delisa cinta umi karena Allah” padahal ia
mengatakan itu karena ingin diberi cokelat oleh guru ngajinya.
Mencintai karena Allah berarti kita
mencintai seseorang karena berlandaskan Allah. Karena kita berlandaskan kepada
Allah maka kita mencintai apa yang diperintahkan oleh Allah kepada kita. Jika
cinta kita karena Allah, hanya ingin mendapatkan Ridhlo-Nya maka Allahpun akan
mencintai kita
“Sesungguhnya Allah SWT pada hari
kiamat berfirman : “Dimanakah orang yang cinta mencintai karena keagungan-Ku?
Pada hari ini Aku akan menaungi dengan menunggu-Ku dihari yang tiada naungan
melainkan naungan-Ku” (H.R. Muslim)
Dalam sebuah hadist qudsi juga
disebutkan;
Allah swt berfirman, “pasti akan
mendapat cinta-Ku orang-orang yang cinta mencintai karena Aku, saling kunjung
mengunjungi karena Aku dan saling memberi karena Aku”
Dalam kesempatan ini, pembahasan
cinta difokuskan terhadap lawan jenis yang belum halal (belum kita nikahi ^_^)
Adapun beberapa ciri-ciri cinta
karena Allah:
- Memilih mencintai seseorang karena Allah berarti ia memilih karena Allah, yaitu pilihlah agamanya.
Rasulullah shallallahu’alaihi
wa sallam bersabda, “Jika datang melamar kepadamu orang yang
engkau ridho agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dengannya, jika kamu tidak
menerimanya, niscaya akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang luas.” (HR.
Tirmidzi, hasan)
Mungkin ada yang menyeletuk, Fatimah
binti Muhammad, putri jelita Rasulullah pernah menolak lamaran sahabat-sahabat
terbaik Rasulullah. Dia pernah menolak laki-laki yang baik agamanya. Bahkan tak
hanya baik tapi sangat baik agama dan akhlaknya. Ya tentu kita boleh-boleh saja
menolak. Pertanyaanya adalah apakah kita sudah sesholehah Fatimah Binti
Muhammad yang pemahaman agamanya dan kesholehahnya langsung dibina oleh
Rasulullah? Tentu hadist tersebut dikelurkan oleh Rasulullah agar bisa
menjadi pedoman bagi kita untuk memilih seseorang karena agamanya.
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
juga bersabda:
“Wanita itu dinikahi karena empat
perkara yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan
karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan
beruntung.” (HR. Al-Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466)
- Mencintai tak harus memiliki
Jika kita mencintai kemudian orang
yang kita cintai ternyata tak membalas cinta kita apakah kita tidak akan
menikah karena hanya ingin mencintai dirinya? Sungguh tentu tidak bukan? Karena
kita mencintai dan kemudian menikahi karena ingin MENJAGA KEHORMATAN kita,
betul? Jika Allah menjauhkan seseorang yang kita cintai, itu berarti Allah
sedang mendekatkan kita kepada seseorang yang pantas kita cintai menurut-Nya.
Maka janganlah kita bersedih .
La Takhaf Wa La Tahzan. Innallaha
Ma’ana “Janganlah kamu takut dan janganlah
kamu bersedih hati. Sesungguhnya Allah ada bersama kita”
“Tiga golongan yang Allah pasti akan
menolong mereka: budak yang hendak menebus dirinya, seorang yang menikah dengan
tujuan menjaga kehormatanya dari perkara-perkara yang diharamkan, dan seorang
yang berjihad di jalan Allah.” (HR. An-Nasa’i)
Bagaimana jika ternyata wanita
yang kita cintai meninggal apakah kita juga harus ikut meninggal bunuh diri
seperti dalam kisah Romeo dan Juliet? Tentu tidak! Kita mencintai dengan cara
yang Allah cinta juga. Bunuh diri bukankah sangat dilarang oleh agama? Tidak
mungkin jika kita mencintai karena Allah tetapi kita sendiri melanggar
ketentuan-ketentuan Allah.
Inilah doa Rosulullah saat ditinggal
istrinya yang paling ia cintai untuk selamanya didunia ini; Khadijah.
“Ya Allah, berilah aku rezeki cinta
Mu dan cinta orang yang bermanfaat buat ku cintanya di sisi Mu. Ya Allah segala
yang Engkau rezekikan untukku di antara yang aku cintai, jadikanlah itu sebagai
kekuatanku untuk mendapatkan yang Engkau cintai. Ya Allah, apa yang Engkau
singkirkan di antara sesuatu yang aku cintai, jadikan itu kebebasan untuku
dalam segala hal yang Engkau cintai.” (HR. Al-Tirmidi)
Lihatlah dalam doa kalimat terakhir
diatas yang berbunyi “Ya Allah, apa yang Engkau singkirkan di antara sesuatu
yang aku cintai, jadikan itu kebebasan untukku dalam segala hal yang Engkau
cintai”. Arti dari doa tersebut adalah apa yang kita cintai mudah-mudahan
menjadi kekuatan kita untuk mencintai hal lain yang Allah cintai dan ketika sesuatu
yang kita cintai ternyata diambil oleh Allah maka jadikan hal tersebut menjadi
kebebasan kita untuk mencintai hal-hal (sesorang atau sesuatu) lain yang juga
Allah cintai. Jika seseorang yang kita cintai diambil oleh Allah maka jadikan
ini sebagai kebebasan kita untuk mencintai seseorang lain yang lebih sholeh
atau shoehah.
- Mencintai karena Allah berarti menjalankan segala perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya.
1) Tidak
bersentuhan
Dari Ma’qil bin Yasar RA berkata:
Rasulullah SAW bersabda: “ Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum
besi itu masih lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.”
(HR Thabrani dalam Mu’jam Kabir). Dari Aisyah berkata: “Demi Allah, tangan
Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat
membaiat.” (HR. Bukhari 4891)
2) Tidak
berdua-duan
Barangsiapa yang bermain pada Allah
dan hari akhir maka hendaknya tidak berkhalwat (berdua-duan) dengan perempuan
bukan mahram karena pihak ketiga adalah setan. (HR. Ahmad)
3) Tidak
berzina (mendekati zina saja jangan)
Dan janganlah kamu mendekati zina,
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang
jelek” (Q. S. Al Isra 32)
jika cintaku padamu karena nafsu,
maka campakkan aku dengan kata-kata
terpahit yang bisa kau ucapkan.
jika cintaku padamu menjauhkanku
dari Allah,
maka hinakan aku dengan hinaan yang
paling hina yang bisa kau lontarkan.
jika cintaku padamu , meninggalkan
agamamu
maka tutuplah hatimu serapat
mungkin.
Namun.
Jika cintaku karena Allah,
Jika cintaku sebagai wujud
pengabdianku pada Allah,
Jika cintaku untuk menjaga
kehormatanku,
Jika cintaku karena ingin membawamu
pada kedekatan dengan Allah,
Jika cintaku karena ingin menjadikan
dirimu sebagai ibu bagi anak-anakku,
Jangan kau palingkan wajahmu,
Jangan kau tutupkan hatimu,
Jangan kau campakkan diriku,
Jangan kau sia-siakan aku,
Sesungguhnya Aku Mencintaimu Karena
Allah.
Itulah beberapa hal yang mungkin
perlu kita perhatikan jika kita meamang mencintai karena Allah. Karena Cinta
bukan hanya sekedar kata, bukan hanya pertautan hati dan bukan hanya hasrat
luapan jiwa (PADI). Kata Anis Matta Jika cinta kita karena Allah, maka cinta
yang lain hanyalah bentuk pengejawantahan cinta kita kepada-Nya. mudah-mudahan
yang sedikit ini bermanfaat khususnya bagi saya pribadi dan bagi teman-teman
yang sudah mau berkenan membaca. Terakhir semoga kita mencintai karena Allah.
Aamiin.
Barakallahufiikum, Semoga
bermanfaat. Banyak senyum dan cinta ^_^
No comments
Cara Berkomentar Dengan Baik :
1. Tidak Menggunakan Kata-kata Sara DLL
2. Tidak Menghina Atau Melecehkan Moderator Atau Orang Lain
3. Tertib , Dan Menghargai pendapat orang lain
4. Jika Postingan ingin di Copaz (Copy/Paste) , Tolong Izin Dulu OK !!!
5. Tambahan Jika Anda Punya Blog , Dapat Di camtumkan :D
Itulah cara komentar yang baik, mulaila berbuat baik karena baik itu dapat membuat kehidupan kita harmonis !